Jumat, 03 Juni 2016

PRILAKU TAAT

PERILAKU TAAT

Perhatikan hadis Nabi Muhammad saw. yang artinya: Dari Ibnu Umar r.a.

Nabi Muhammad saw. bersabda: “Wajib bagi seorang Muslim mendengarkan

dan taatsesuai dengan yang disukai dan apabila diperintah untuk menjalankan

maksiat jangan dengarkan dan jangan taati “. (H.R. Muslim).

1. Pengertian Taat dan Dalil Naqli-Nya (Al-Qur’an)

Taat dapat diartikan patuh. Dengan kata lain, upaya untuk selalu mengikuti

petunjuk Allah dengan cara melaksanakan perintah dan menjauhi segala

larangan-Nya. Ketaatan seseorang kepada Allah sangat bergantung kepada

keimanannya. Semakin kuat imannya maka semakin taat kepada Allah.

Kalau taat kepada Allah swt., kita juga harus taat kepada Rasulullah.

Firman Allah swt.:

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),

dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat

tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan

Rasul (Sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan

hari kemudian yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik

akibatnya “. (Surah An-Nis±’ [4]:59)

Dalam Al-Qur’an, surah An-Nis±’ [4]:59, orang beriman harus taat kepada

Allah, rasul, ataupun ulil amri. Ulil amri di sini, yaitu pemimpinyang taat

kepada Allah dan rasul-Nya.

Ada 3 makna taat kepada Allah swt., yaitu taat bermakna patuh, penurut

dan tunduk.

a. Taat Bermakna Patuh

Taat bermakna patuh adalah mematuhi perintah Allah swt. dan menjauhi

larangannya. Perintah Allah, contohnya salat, puasa, dan menunaikan zakat.

Sementara itu,yangdilarangAllah,sepertiminumminumanyangmemabukkan,

meninggalkan salat fardu, berjudi, dan mengambil hak orang lain.

b. Taat Bermakna Penurut

Taat bermakna penurut adalah menuruti semua aturan yang bersumber dari

ajaran Islam. Contohnya, yang tercantum dalam surah Al-M±-idah ayat 6, yang

menerangkan jika kita hendak melaksanakan salat harus ada aturan, yaitu harus

berwu«u atau bertayamum.

c. Taat Bermakna Tunduk

Taat bermakna tunduk adalah tunduk terhadap qada dan qadar yang

datangnya dari Allah swt., seperti kita tunduk bahwa Allah swt. menetapkan

manusia hanya boleh beribadat kepada Allah.

2. Contoh Taat dan Meneladaninya

Contoh taat kepada Allah swt., yaitu:

a) melaksanakan salat fardu lima waktu dengan ikhlas dalam hati;

b) menunaikan zakat atau sebagian hartanya di jalan Allah;

c) berpuasa di bulan Ramadan;

d) melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu melaksanakannya;

e) berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua;

f) menjaga sopan santun ketika berbicara;

g) jujur memegang amanah yang diberikan;

h) sabar ketika tertimpa musibah, dan bersyukur ketika mendapat rezeki;

i) selalu berkalimah thayyibah, tidak berkata-kata kotor;

j) selalu berbuat dan beramal saleh;

k) saling menasihati dengan haq dan kesabaran.

Meneladani Sikap Taat

Ahmad siswa yang taat kepada Allah, Rasul-Nya, dan kedua orang tuanya. Dia

rajin salat fardu dan salatsunah. Dia selalu melaksanakan perintah-perintah Allah

swt.dan menjauhi segala larangan-Iarangan-Nya. Dia selalu patuhdansuka

membantu orang tua,Dia tidak pernah membangkang perintah orang tua. Semua

yang diperbuatnya sebagai cerminan ketaatan kepada Allah swt.

40 Pendidikan Agama Islam untuk SMP Kelas VII

3. Perilaku Taat dalam Kehidupan Sehari-hari

Ketaatan terhadap Allah, rasul, dan ulil amri merupakan hal yang baik

untuk amal ibadah kita. Ketaatan kepada Allah tidak hanya asal taat. Dalam

pelaksanaannya, ketaatan kepada Allah harus sungguh-sungguh sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki tanpa alasan apapun.

Sebagai utusan Allah swt., Nabi Muhammad saw. mempunyai tugas

menyampaikan amanat kepada umat manusia tanpa memandang status, jabatan,

suku, dan sebagainya. Oleh karena itu, bagi setiap Muslim yang taat kepada

Allah swt., harus melengkapinya dengan menaati segala perintah Rasulullah

saw. sebagai utusan-Nya.

Firman Allah swt.:

Artinya:

“ Dan taatlah kepadaAllah dan taatlah kepada rasul, jika kamu berpaling,

maka sesungguhnya kewajiban rasul kami hanyalah menyampaikan

(amanah Allah) dengan terang “.(Surah At-Tag±bun [64]:12)

Jenis ketaatan seperti yang disebutkan di atas akan lebih sempurna kalau

diiringi dengan ketaatan dan kepatuhan kepada ulil amri atau pemimpin.

Ketaatan tersebut artinya harus selalu taat dan patuh terhadap peraturan yang

telah ditentukan bersama. Hal ini dilakukan selama peraturan itu masih di atas

nilai-nilai kemanusiaan dan tidak menyimpang dari aturan agama Islam.

Ketaatan itu tidak hanya pada pemimpin secara luas, dalam arti sempit pun

harus menjadi keseharian kita. Contohnya, seorang anak harus taat dan patuh

pada kedua orang tuanya, murid kepada gurunya, atau istri kepada suaminya.

HadisNabi Muhammad saw.:

Artinya :

“Dari Ibnu Umar r.a. dari Nabi Muhammad saw.: Beliau bersabda,

“Seorang Muslim wajib patuh dan setia terhadap pemimpinnya, dalam

hal yang disukai maupun tidak disukai, kecuali dia diperintah untuk

melakukan maksiat, dia tidak boleh patuh dan taat kepadanya”. (H.R.

Muslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar